Salah satu tugas pimpinan adalah mengevaluasi kinerja karyawan.
Evaluasi ini tidak hanya berperan sebagai penilaian, namun juga menjadi motivator untuk memaksimalkan kinerja karyawan. Akan tetapi, banyak pimpinan yang kurang mengindahkan, bahkan meremehkan proses ini.
Akibatnya, tidak sedikit karyawan yang merasa diperlakukan dengan tidak adil oleh pimpinan mereka. Perlu diketahui, untuk menciptakan sistem yang efektif dalam mengevaluasi kinerja, dibutuhkan kerja sama dari pimpinan maupun karyawan sendiri. Itu diharapkan agar penilaian yang diberikan kepada karyawan bersifat membangun dan bukan sebaliknya.
Berikut ini empat tips utama yang bisa Anda lakukan sebelum mengadakan pertemuan dengan karyawan Anda, untuk menghindari adanya ketikdakpuasan karyawan terhadap hasil evaluasi Anda.
1. Menentukan waktu dan tempat yang tepat.
Akan lebih baik apabila seorang pimpinan bisa memberitahu karyawan jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga kedua belah pihak dapat mempersiapkan diri dengan baik. Selain itu, sebaiknya, pimpinan memilih tempat yang bebas dari gangguan. Riset membuktikan bahwa menyampaikan evaluasi dengan bertatap muka lebih efektif dibanding melalui media komunikasi yang lain, seperti: e-mail (surel). Pimpinan mungkin juga perlu mengalokasikan waktu yang cukup (sekitar 1-1,5 jam), sehingga kedua belah pihak bisa leluasa dalam menyuarakan pendapatnya.
2. Mengumpulkan data dan informasi yang akurat dan faktual.
Kebanyakan dari pimpinan tidak mengumpulkan data yang akurat tentang kinerja karyawannya. Bahkan, ada pula yang lupa target dan rincian kerja (job description) karyawannya. Hasilnya, tidak sedikit dari pimpinan yang akhirnya “asal-asalan” dalam memberikan masukan maupun menilai kinerja karwayannya. Oleh karena itu, jangan salahkan karyawan yang merasa tidak puas dengan hasil evaluasi pimpinan.
Oleh sebab itu, sebagai salah satu kewajiban pemimpin, ia harus mengevaluasi kinerja karyawannya berdasarkan standar kinerja maupun deskripsi tugas mereka (yang tentunya telah disetujui, baik oleh karyawan dan pimpinan di awal tahun atau sebelum karyawan bekerja). Tidak hanya itu, akan lebih baik apabila pimpinan tidak hanya menitikberatkan evaluasi pada kinerja karyawan yang baru terjadi (recently effect), tetapi juga melihat performa karyawan dari awal hingga akhir. Karena itu, sangat disarankan bagi pimpinan untuk mencatat hal-hal penting yang telah dilakukan karyawan bagi perusahaan (sering disebut dengan “achievement“).
Bersambung ….
Referensi:
Kirkpatrick, D. L. (2006). Improving Employee Performance through Appraisal and Coaching (2 ed.). Broadway, New York: American Management Association.
Kurtzberg, T. R., Belkin, L. Y., & Naquin, C. E. (2006). The Effect of E-Mail on Attitudes Towards Performance Feedback. International Journal of Organizational Analysis, 14(1), 4-21.
Artikel www.PengusahaMuslim.com